Aishiteru

Love you forever .......

Kalender Saka adalah sebuah kalender yang berasal dari India dan merupakan sebuah penanggalan syamsiah-kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar. Era Saka dimulai pada tahun 78 Masehi.

Sebuah tahun Saka dibagi menjadi dua belas bulan. Berikut nama bulan-bulan tersebut:

1. Srawanamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juli-Agustus atau bulan Jawa/Bali Kasa

2. Bhadrawadamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulanAgustus-September atau bulan Jawa/Bali Karo

3. Asujimasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan September-Oktober atau bulan Jawa/Bali Katiga

4. Kartikamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Oktober-Novemberatau bulan Jawa/Bali Kapat

5. Margasiramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulanNovember-Desember atau bulan Jawa/Bali Kalima

6. Posyamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Desember-Januari atau bulan Jawa/Bali Kanem

7. Maghamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Januari-Februari atau bulan Jawa/Bali Kapitu

8. Phalgunamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Februari-Maret atau bulan Jawa/Bali Kawolu

9. Cetramasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Maret-April atau bulan Jawa/Bali Kasanga

10. Wesakhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan April-Mei atau bulan Jawa/Bali Kasepuluh/Kadasa

11. Jyesthamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Mei-Juni atau bulan Jawa Dhesta atau Bali Desta

12. Asadhamasa, lebih kurang bertepatan dengan bulan Juni-Juli atau bulan Jawa Sadha atau Bali Desta

NAMA MUSIM SAKA

Di India satu tahun dibagi menjadi enam musim, atau dengan kata lain setiap musim berlangsung dua bulan. Berikut nama-nama musim

1. Warsa, musim hujan bertepatan dengan Srawana dan Bhadrawada.

2. Sarat, musim rontok, dan seterusnya.

3. Hemanta, musim dingin

4. Sisira, musim sejuk kabut

5. Basanta, musim semi

6. Grisma, musim panas

Berhubung bulan-bulan dalam kalender Saka hanya terdiri dari 30 hari, maka tahun baru harus disesuaikan setiap tahunnya untuk mengiringi daur perputaran matahari.

Sebelum masuknya agama Islam, para sukubangsa di Nusantara bagian barat yang terkena pengaruh agama Hindu, menggunakan kalender Saka. Namun kalender Saka yang dipergunakan dimodifikasi oleh beberapa sukubangsa, terutama suku Jawa dan Bali. Di Jawa dan Bali kalender Saka ditambahi dengan cara penanggalan lokal. Setelah agama Islam masuk, di Mataram, oleh Sultan Agung diperkenalkan kalender Jawa Islam yang merupakan perpaduan antara kalender Islam dan kalender Saka. Di Bali kalender Saka yang telah ditambahi dengan unsur-unsur lokal dipakai sampai sekarang, begitu pula di beberapa daerah di Jawa, seperti di Tengger yang banyak penganut agama Hindu. (Thanks to www.wikipedia.org)

0 Coment:

Posting Komentar

Welcome Myspace Comments


Follower