Mengekspresikan cinta dalam pernikahan merupakan salah satu cara penting untuk mempertahankan pernikahan yang bahagia. Menurut Gary Chapman ada 5 bahasa cinta:
1. Words of Affirmation
Cinta dapat diungkapkan melalui kata-kata yang memberikan rasa bahagia dan bangga pada pasangan. Pujian atau penghargaan secara verbal paling baik diungkapkan secara singkat dan langsung: “kamu cantik sekali pakai baju itu”, “terimakasih ya, sudah mendukung saya selama ini.” Ada berbagai ungkapan afirmasi:
- Kata-kata yang membesarkan hati
- Ungkapan dengan nada suara lembut
- Permintaan dengan kerendahan hati
- Pujian (fisik, prestasi, bantuan). Bila sulit untuk bicara langsung, ungkapkan dengan surat, kartu, sms, email. Ingat: tujuannya adalah menyenangkan pasangan, bukan memenuhi kebutuhan pribadi.
2. Quality Time
Aspek terpenting adalah “kebersamaan”: memberikan perhatian penuh, menunjukkan kasih sayang dan menikmati kegiatan bersama. Salah satu bentuknya adalah komunikasi yang berkualitas, yaitu bukan hanya mengobrol tentang banyak hal, tetapi terutama mendengar dengan empati (kontak mata, tidak melakukan hal lain, mengidentifikasi perasaan, tidak menginterupsi/langsung memberi nasihat). Bentuk lain adalah melakukan kegiatan bersama. Bila ada perbedaan minat, lakukan kegiatan secara bergantian agar kedua pasangan terpenuhi kebutuhannya. Pasangan juga perlu membuka diri agar dapat saling mengenal dan mengetahui perubahan yang terjadi.
3. Receiving Gifts
Banyak suami istri yg merasa dicintai bila sering menerima pemberian istimewa dari pasangannya. Memberi hadiah merupakan bahasa cinta yang paling mudah dipelajari. Hadiah yang diberikan tidak harus sesuatu yang mahal, tetapi menunjukkan bahwa pasangan memberikannya sebagai ungkapan cinta. Pemberian hadiah akan semakin dihargai bila berupa “kejutan menyenangkan”. Selain dalam bentuk benda atau hasil karya lain. Kehadiran pasangan pada saat-saat penting (melahirkan, acara keluarga, kematian) merupakan hadiah yang tidak ternilai harganya. Ungkapkanlah secara terus terang bila anda ingin pasangan hadir pada saat tertentu. Jangan berharap dia dapat membaca pikiran anda.
4. Acts of Service
Pada umumnya istri bertanggung jawab mengurus rumah tangga, anak dan melayani suami. Padahal banyak istri yang berharap suami juga ikut membantu mereka. Pemberian bantuan atau ‘servis’ akan memperkuat cinta bila dilakukan dengan senang hati (bukan karena rasa bersalah atau terpaksa) dan atas dasar permintaan (bukan perintah atau ancaman). Bentuk bahasa cinta ini amat banyak: memasak, mengatur dan membersihkan rumah, mengantar anak ke sekolah/terapi, mencuci kendaraan, memperbaiki kerusakan di rumah, mengganti popok, mengurus binatang peliharaan, dll. Sebaiknya pasangan tidak kaku dalam pembagian tugas hanya berdasarkan jender.
5. Physical Touch
Sentuhan merupakan cara yang sangat efektif dalam mengkomunikasikan cinta, terutama bila sesuai dengan harapan pasangan. Sentuhan cinta dapat diekspresikan secara eksplisit dan dengan perhatian penuh, misalnya dalam memijit atau foreplay. Sentuhan dapat pula implisit dan dilakukan secara otomatis, seperti menyentuh bahu, ciuman di kening, mengusap tangan. Pada masa-masa kritis, sentuhan menjadi sangat penting. Biasanya pelukan merupakan hal yang amat diharapkan untuk mengurangi kesedihan atau penderitaan fisik. Hubungan seksual merupakan ekspresi cinta yang penting dalam perkawinan. Namun tentunya harus ada komunikasi yang terbuka tentang sentuhan seperti apa yang diharapkan oleh masing-masing pasangan. *
Amour :
Soul
0 Coment:
Posting Komentar